Minggu, 01 Januari 2017

Review Xiaomi MiPad - Chipset Bertenaga Nvidea !




Debut Xiaomi memproduksi tablet dibuktikan oleh MiPad, yang memiliki dimensi layar diagonal  7,9 inci (sekitar 20 cm). Kelihatan seperti mengikuti jejak Apple dengan iPad kemasan mini-nya yang juga berukuran layar 7,9 inci. Xiaomi juga mendesain se-simple mungkin pada tablet dengan bobot 360 gram ini (dua kali lipat bobot smartphone seperti Xiaomi Redmi 2).
Di Indonesia tablet satu ini dijual sekitar Rp 2,9 jutaan. Tentu saja ikut menggairahkan pasar tablet Android yang sempat sepi. Kunci sukses seri ini selain pada desain, juga karena mengunggulkan user interface MIUI yang menjadi ciri khas.
Xiaomi rupanya tidak mau membuat dalam beberapa varian, seperti halnya  brand global yang kerap bikin versi jaringan seluler atau Wi-Fi juga level memori internal. Xiaomi cukup menyiapkan dua versi saja. Dengan cara ini konsumen tak dibingungkan. MiPad datang dengan memori 16 GB atau 64 GB. Namun, tampaknya versi 16 GB hanya sekadar selingan saja. Buktinya yang versi 64 GB lebih disukai dan harganya pun masih kompetitif.

BODI + DESAIN
Membopong tablet dengan dimensi layar 7,9 inci (atau 8 inci) sebenarnya tak beda dengan jika Anda bawa tablet layar 7 inci (jumlahnya paling banyak). Beda dengan tablet 9 inci ke atas yang sulit seperti membawa smartphone. Rentangan ibu jari hingga tiga jari lainnya (tengah, manis dan kelingking) masih sanggup mencengkeram erat lebar tablet sebesar 13,5 cm.  Walaupun 7,9 inci, tetapi masih nyaman bagi mata dalam jarak pandang  30 cm. Jarak yang ideal untuk membaca.
Bobotnya tak lebih kecil atau sama dengan iPad Mini 2, yang kerap dianggap sebagai raja kelas ini. Tetapi selisih 30 gram lebih berat rasanya bukan soal besar. Yang penting Anda harus siap seperti membopong dua smartphone.
Membawa tablet seberat 360 gram ini ke mal tak menurunkan gengsi. Secara brand Xiaomi bolehlah sekelas Samsung di kategori ini. Secara desain bisa disebut “good looking”. Simple, praktis, kendati “aura” iPad cukup menonjol. Yang paling kelihatan adalah cara membuka slot dengan pin (jarum). Tetapi, slot tersebut adalah untuk microSD.


Di punggung menampilkan kamera tanpa flash. Di bawah tampak dua buah speaker. Tombol tradisional kontrol volume dan power berada di samping kanan. Sedangkan rongga microUSB ada di bawah.  Karena tanpa SIM card, maka slot pun dimanfaatkan untuk menempatkan microSD. Perlu pin (seperti membuka kartu SIM iPhone atau iPad) untuk membuka slot ini.
Kulitnya sangat halus dan glossy. Tanpa tekstur sedikit pun yang  biasanya cukup membantu agar tidak licin. Kalau Anda tukang teledor sebaiknya belikan saja casing. Punggungnya sangat minimalis, hanya terlihat sebuah kamera tanpa LED flash. Xiaomi tampaknya mengurangi LED agar ongkos produksi tak terlalu mahal dan sebuah tablet (bagi Xiaomi) memang bukan alat potret seperti smartphone.



Desainnya unibody. Permukaan layar masih menyisakan space (kiri dan kanan sekitar 6 mm, sedangkan atas dan bawah 22 mm), di mana bagian bawah dimanfaatkan untuk meletakkan tiga tombol (Menu, Home dan Back) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Subscribe

Flickr